Universitas Gadjah Mada kembali menunjukkan kualitasnya sebagai kampus rajamahjong alternatif yang konsisten melahirkan generasi berprestasi. Kali ini, kabar membanggakan datang dari Bendina Morezky, mahasiswa Bahasa Inggris Terapan angkatan 2023, yang sukses meraih Juara 3 Lomba Duta Keterbukaan Informasi Publik 2024. Prestasi ini semakin menegaskan bahwa mahasiswa UGM tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga mampu berkiprah dalam isu-isu penting di tingkat nasional.
Kompetisi bergengsi tersebut merupakan hasil kolaborasi antara Komisi Informasi Pusat, Kominfo Jawa Timur, Universitas Brawijaya (UB), Universitas Airlangga (Unair), dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Kegiatan ini bertujuan mencari generasi muda yang mampu menjadi wajah keterbukaan informasi publik di Indonesia—sebuah tema yang semakin relevan di era digital.
Proses Seleksi yang Ketat Sejak Oktober
Perjalanan menuju panggung final tidaklah singkat. Bendina harus melewati rangkaian situs gacor proses seleksi yang panjang dan penuh tantangan. Tahap pertama dimulai sejak Oktober, ketika peserta melalui ujian tulis untuk mengukur pemahaman mengenai regulasi, prinsip transparansi, serta urgensi keterbukaan informasi publik.
Tidak berhenti di situ, peserta kemudian diminta membuat video pendek edukatif yang menguji kreativitas, kemampuan komunikasi, dan pengetahuan mereka tentang pentingnya akses informasi bagi masyarakat. Video ini menjadi salah satu penilaian penting karena mencerminkan kemampuan peserta mengemas informasi secara menarik dan mudah dipahami khalayak luas.
Setelah proses penyisihan yang ketat, Bendina berhasil masuk ke babak final yang diselenggarakan secara daring pada Jumat (5/12) oleh Universitas Brawijaya, Malang. Di tahap ini, para finalis diuji kemampuan presentasi, argumentasi, serta penguasaan isu terkait transparansi informasi di hadapan dewan juri dari berbagai lembaga.
Peran Anak Muda dalam Keterbukaan Informasi
Keberhasilan Bendina Morezky menjadi bukti bahwa generasi muda memiliki peran besar dalam mendorong budaya keterbukaan informasi di Indonesia. Di era ketika arus informasi begitu cepat, kehadiran duta keterbukaan informasi sangat diperlukan untuk membantu masyarakat memahami hak-hak mereka, sekaligus mendorong lembaga publik lebih transparan dalam bekerja.
Melalui kompetisi ini, Bendina tidak hanya membawa nama harum kampus, tetapi juga menyuarakan pentingnya literasi informasi dan hak publik atas transparansi. Kontribusi seperti ini sangat berpengaruh, terutama bagi masyarakat yang masih minim akses informasi.
Kebanggaan bagi UGM dan Inspirasi untuk Mahasiswa Lain
Prestasi ini menjadi kebanggaan besar bagi Fakultas Vokasi UGM, khususnya Program Studi Bahasa Inggris Terapan. Dedikasi Bendina selama proses seleksi menjadi contoh nyata bahwa konsistensi, kemampuan berpikir kritis, dan kemampuan komunikasi yang baik dapat membawa mahasiswa mencapai level tertinggi.
Keberhasilannya juga diharapkan mampu menjadi motivasi bagi mahasiswa lain untuk terus berkompetisi, mengeksplorasi kemampuan, dan aktif berkontribusi dalam isu-isu sosial. UGM pun terus mendorong mahasiswanya untuk berkembang melalui berbagai ajang positif yang mendukung soft skills dan pengetahuan lintas bidang.